
Ilustrasi (Foto : CBC News)
Belakangan ini Dunia sedang digegerkan dengan Corona Virus atau Covid-19 yang membuat kebanyakan masyarakat panik dalam menghadapinya. Hal ini dapat membahayakan psikologis humanity itu sendiri yang dimana keadaan ini dimanfaatkan oleh kebanyakan orang maupun perusahaan yang sedang gain your own interest (mencari keuntungan untuk diri sendiri)
Banyak manufactur yang mengclaim produknya dapat menyembuhkan corona virus dan banyak pula orang membelinya dengan mengeluarkan uang yang tidak sedikit dan berharap produknya itu akan melakukan yang di ekspetasikan berdasarkan claimnya. Rata-rata pembelinya orang menengah ke bawah yang sudah putus asa menghadapi pandemic ini.
Saat pandemic ini terjadi pola hidup manusia mejadi lebih bersih seperti menjadi rajin cuci tangan sebelum makan, tapi sangat disayangkan terbentuknya pikiran bahwa “Cuma sabun anti bakteri yang ampuh untuk membunuh virus” yang seakan akan sabun biasa itu tidak bisa mengilangkan bakteri apapun itu yang bentuknya micro/kecil yang menempel diatas permukaannya seperti telapak tangan.
Contohnya di Indonesia secara psikologis orang-orang lebih condong untuk membeli sabun Detol, Lifebuoy dan lainnya yang mengandung bahan aktif anti bakteri. Melihat lebih jauh hal ini juga terjadi di Amerika yang membuat food and drug administration (badan makanan dan obat-obatan) yang bertempatan disana sudah melarang 19 ingredients yang katanya seharusnya antibacterial tapi nyatanya mereka tidak melihat kelebihan sabun-sabun tersebut jika dibandingkan dengan sabun pada pada umumnya.
Here is a list of the newly banned chemicals:
· Triclosan
· Triple dye
· Triclocarban
· Tribromsalan
· Sodium oxychlorosene
· Secondary amyltricresols
· Phenol (less than 1-5 percent) 16
· Phenol (greater tahan 1.5 percent)
· Methylbenzethonium chloride
· Undecoylium chloride iodine complex
· Povidone-iodine 5 to 10 percent
· Poloxamer-iodine complex
· Nonylphenoxypoly (ethylenoxy) ethanolodine
· Iodine complex (ammoinium ether sulfate and polyoxyethylene sorbitan monolaurate)
· Hexylresorcinol
· Hexachlorophene
· Fluorosalan
· Cloflucarban
Dari Sembilan belas ingredients yang sering kita dengar dan ketahui ketika SMP yaitu Triclosan yang biasa ada di iklan-iklan. Sebelumnya juga FDA (Badan Makanan dan obat-obatan Amerika) sendiri sudah meminta kepada manufaturers untuk menyertakan efficacy test (tes ke-efektifan) dan tes safety test (tes keselamatan) ternyata dokumen yang mereka dapatkan tidak sufficient enough (tidak cukup memadai) untuk mereka memberikan izin dijual di pasaran
Jadi pengunaan sabun biasa sudah cukup, karena sebenarnya sabun itu memiliki satu compound (senyawa) namanya Surfactan Surface Active Agent yang memiliki dua bagian yaitu Hydrophilic dan Hydrophobic/lipophilic. Keduanya suka air dan minyak dengan memiliki kedua portion itu, ibatnya dia bisa menjadi middleman (prantara) yang membuat air dan minyak itu compatible (cocok) seperti misalnya dimasukan ke dalam air, keduanya dapat membuat micelle dproplets yang dapat mengurung kotoran, kuman, minyak dll. Ketika kita cuci/dibilas dengan air semua langsung bersih. Walaupun sabun yang kita pakai tidak mengandung triclosannya.
Setelah membaca tajuk rencana ini diharapkan wawasan kamu terbuka dan dapat menghemat pengeluaran dalam membeli sabun untuk cuci tangan. Tidak lagi termakan maraknya iklan yang menyodorkan “Anti Bakteri” ditengah wabah covid-19 ini.
Salam kemanaajamakan, jangan lupa cuci tangan!

Comments
Post a Comment