
sumber illustrasi - 101Red.com
Kemanajamakan.com - Pandemi virus corona berdampak pada perekonomian di banyak negara, tak terkecuali di indonesia. Banyak industri yang terkena imbasnya, salah satunya industri kuliner yang bisa dikatakan paling signifikan.
Berdasarkan data internal Moka, Perusahaan penyediaan layanan kasir digital di Indonesia, menyatakan telah terjadinya penurunan pendapatan harian pada sektor industri kuliner. Perusahaan tersebut melakukan observasi terhadap 17 Kota besa di indonesia, meliputi Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Medan, Batam hingga Bali.
Diketahui, Bali dan surabaya merupakan dua kota yang mengalami penurunan pendapatan harian yang paling signifikan, dibandingkan dengan kota lain. Masing-masing penurunan sebesar 18 persen untuk Bali dan 26 persen untuk Surabaya.
Kawasan jabodetabek juga mengalami penurunan pendapatan harian yang cukup signifikan, namun tidak setajam Bali dan Surabaya. WIlayah yang terkena dampak di daerah Jabodetabek yang paling signifikan terjadi di Depok, Tangerang, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur.
Ketetapan pemerintah melakukan (PSBB) Pembatasan Sosial Bersekala Besar guna memperlambat laju penyebaran COVID-19, membuat masyarakat lebih banyak tinggal dirumah, dan juga berdampak pada industri kuliner. Perubahan perilaku ini menyebabkan perningkatan pembelian makanan yang dibawa pulang (take-away food) meningkat sebesar 7 persen di bulan Januari hingga Febriari 2020.
SMESCO membuat poling bagi pelaku UKM guna untuk memberikan solusi dalam mengatasi usaha ditengah wabah, seperti pernyataan dari Leonard Theosabrata, Direktur Utama SMESCO, Kementrian Koprasi dan UKM Indonesia memberikan langkah-langkah mengantisipasi fenomena yang berdampak pada performa bisnis UKM.
Satu hal yag menjadi pesan utama adalah dalam survival mode ini adalah untuk memprioritaskan berjalannya cash flow di bisnis dengan baik, dibandingkan dengfan memikirkan profit.

sumber illustrasi - tech-wonders.com
"Pelaku usaha harus dapat bertahan selama tiga sampai enam bulan ke depan. Perlu adanya perubahan proses bisnis sementara, agar cash flow bisnis tetap positif," jelas Leonard.
Strategi yang dapat dilakukan adalah dengan mengulas kembali bisnis, kenali customer base dan kebutuhannya, permudah proses bisnis, klasifikasikan produk yang mudah dijual, digitalisasi produk usaha, perdalam stok barang, dan beri insentif kepada karyawan yang mempu memberikan performa baik dalam keadaan sulit seperti ini.
Untuk kunjungan fisik, budaya melakukan transaksi non-tunai dengan mengunakan debit atau digital payment. Di tengah keadaan seperti ini, penting untuk meningkatkan kepercayaan konsumen dengan mempromisikan diri sebagai bisnis yang memperhatikan konsumen dan seluruh stakeholder terkait higienitas.
Lindungi para karyawan dan konsumen dengan menjaga kebersihan dapur dan tempat usaha agar terhindar dari pandemik ini. dengan begitu tingkat kepercayaan konsumen pada usaha anda akan terus meningkat.
Comments
Post a Comment